OPTIMALISASI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM) DALAM MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT (STUDI KASUS UMKM KARYA SALUNGKA BIMA KECAMATAN WOHA)

Abstract

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah menjadi usaha yang masih bisa bertahan di masa krisis moneter. Salah satu faktor bertahannya UMKM ini karena memanfaatkan sumber daya yang dimilikinya seperti modal, bahan baku sumber daya manusia dan peralatan. Selain hal tersebut, ternyata UMKM juga berperan penting terhadap efektifitas penyerapan tenaga kerja dan mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Kabupaten yang terus mengupayakan optimalisasi UMKM salah satunya Kabupaten Bima dengan UMKM Salungka yang menjadi salah satu citra daerah. Optimalisasi ini sangat penting dalam mencari alternatif dengan memaksimalkan ataupun meminimalkan faktor yang diinginkan. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data-data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primen dan data skunder. Teknik pengumpulan data ini diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Selanjutnya, penelitian di analisis menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa : (1) faktor pendukung UMKM Karya Salungka Bima dalam meningkatkan perekonomian meliputi sejarah yang dimiliki salungka Bima, dukungan dari pemerintah kabupaten dan pakem dan kualitas yang terus dijaga dan faktor penghambatnya meliputi persaingan dengan sarung tenun lainnya, adanya pandemi covid 19, dan sumber daya manusia (2) strategi pengembangan Sarung Tenun Salungka sebagai bentuk optimalisasi dalam meningkatkan perekonomian yaitu dengan (a) pemanfaatan biaya yang dilakukan dengan membatasi produksi dengan membelanjakan sesuai kebutuhan, jam masuk karyawan dan jumlah kain yang diberikan untuk petenun juga dibatasi untuk tetap berproduksi di masa pandemi. Selanjutnya (b) pengambilan keputusan dalam menentukan harga produk yang dilihat dari beberapa aspek yaitu tenaga prosesnya, bahan dan motif. Selain itu pengambilan keputusan mengenai gaji untuk karyawan tetap dan karyawan freelance yang berbeda. Lalu keputusan tentang pemasaran dengan promosi dan distribusi untuk menjaring konsumen. (c) pemberdayaan sumber daya manusia melalui perekrutan karyawan dengan mengutakan warga sekitar dan pemberdayaan melalui pelatihan dan sosialisasi untuk mengasah bakat dan kemampuan.